
Kabupaten Kapuas
Kabupaten Kapuas adalah salah satu kabupaten
di provinsi
Kalimantan Tengah. Ibu kota
kabupaten ini terletak di Kuala Kapuas. Terdiri dari 17 kecamatan
dan berpenduduk 329.646 jiwa dengan klasifikasi 168.139 laki-laki dan 161.507
perempuan (hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010).
Wilayah ini memiliki luas 14.999 km2 atau 1.499.900 ha dengan
tingkat kepadatan penduduk 21,97 jiwa/km2.
Menurut Staatsblad van Nederlandisch Indië tahun
1849, wilayah Dayak Kecil ini termasuk dalam zuid-ooster-afdeeling berdasarkan Bêsluit
van den Minister van Staat, Gouverneur-Generaal van Nederlandsch-Indie,
pada 27 Agustus 1849, No. 8
Geografi
Kabupaten Kapuas terletak di antara 0o8'48"
sampai dengan 3o27'00" Lintang Selatan dan 112o2'36"
sampai dengan 114o44'00" terletak di Garis Khatulistiwa.
Ibu kota Kabupaten Kapuas adalah Kuala Kapuas. Kuala
sendiri berarti delta. Kuala Kapuas adalah kota yang indah, karena berada pada
tepi sungai pada simpang tiga. Ketiga sungai tersebut adalah Sungai Kapuas
Murung dengan panjang 66,38 km, Sungai Kapuas
dengan panjang 600,00 km dan Daerah Pantai/Pesisir Laut Jawa dengan
panjang 189,85 km. Pada malam hari, lampu-lampu dari pemukiman penduduk di
tepian sungai yang amat luas (lebar mencapai 2 km) berkerlap-kerlip
dipantulkan oleh sungai disertai sapuan angin yang sejuk yang membawa nuansa
magis.
Kota ini dibangun sejak lama sebelum adanya Palangka Raya,
Ibu kota Kalimantan Tengah. Kota ini berasal dari pelabuhan
perdagangan skala kecil antar pulau dan antar daerah. Dewasa ini jalan lintas Kalimantan
membuka isolasi Kabupaten Kapuas ke wilayah lainnya di Kalimantan. Pembangunan
Kota Kuala Kapuas cukup intensif khususnya kawasan pemukiman dan wilayah kota
baru yang mencakup gedung pemerintahan dan infrastruktur pendukung lainnya. Kuala Kapuas adalah pintu gerbang sisi
selatan bagi Provinsi Kalimantan Tengah.
Rumah panjang (Betang) yang merupakan bagian Budaya "Dayak"
masih berdiri tegak di kota kecil Buntoi, Desa Tumbang Kurik dan Tumbang
Malohai. Kerajinan keranjang rotan di Kuala Kapuas, pemancingan udang air tawar
dan pasar
terapung mewarnai kehidupan masyarakat Kabupaten Kapuas. Terdapat pula kawasan
pantai yang amat indah di daerah Cemara Lebat di tepian Laut Jawa.
Batas wilayah
Batas wilayah Kabupaten Kapuas meliputi:
Utara
|
Kabupaten Barito
Utara, Murung Raya
|
Selatan
|
Laut Jawa
|
Barat
|
Kabupaten Pulang
Pisau dan Gunung Mas
|
Timur
|
Kabupaten Barito
Selatan dan Provinsi Kalimantan Selatan
|
Topografis
Bagian utara merupakan daerah perbukitan dengan
ketinggian antara 100-500 meter dari permukaan air laut dan mempunyai tingkat
kemiringan antara 8-15 derajat dan merupakan daaerah perbukitan/pegunungan
dengan kemiringan ± 15-25 derajat.
Bagian selatan terdiri dari pantai dan rawa-rawa dengan
ketinggian antara 0-5 meter dari permukaan air laut yang mempunyai elevasi 0-8%
serta dipengaruhi oleh pasang surut dan merupakan daerah yang mempunyai potensi
banjir
yang cukup besar (air laut/pasang naik). Selain itu daerah Kabupaten Kapuas
memiliki daerah/wilayah perairan yang meliputi danau, rawa dan beberapa sungai
besar, yaitu:
- Sungai Kapuas Murung dengan panjang ± 66,38 km
- Sungai Kapuas dengan panjang ± 600,00 km
- Daerah Pantai/Pesisir Laut Jawa dengan panjang ± 189,85 km
Hidrologi
Selain sungai-sungai di atas, di Kabupaten Kapuas
juga terdapat 4 (empat) buah Anjir / Kanal, yaitu:
- Anjir Serapat sepanjang ± 28 km (menghubungkan Kuala Kapuas menuju Banjarmasin, wilayah Kalimantan Tengah sepanjang 14 km dan wilayah Kalimantan Selatan 14 km)
- Anjir Kalampan sepanjang ± 14,5 km (menghubungkan Kota Mandomai Kecamatan Kapuas Barat ke Pulang Pisau wilayah Kabupaten Pulang Pisau mengarah ke Palangka Raya)
- Anjir Basarang sepanjang ± 24 km (menghubungkan Kuala Kapuas ke wilayah Pulang Pisau)
- Anjir Tamban sepanjang ± 25 km (menghubungkan Kuala Kapuas menuju Banjarmasin, wilayah Kalimantan Tengah sepanjang 13 km dan wilayah Kalimantan Selatan 12 km)
Pembagian administratif
Saat ini Kabupaten Kapuas terbagi menjadi 17
kecamatan, antara lain:
- Basarang
- Bataguh
- Dadahup
- Kapuas Barat
- Kapuas Hilir
- Kapuas Hulu
- Kapuas Kuala
- Kapuas Murung
- Kapuas Tengah
- Kapuas Timur
- Mandau Talawang
- Mantangai
- Pasak Talawang
- Pulau Petak
- Selat
- Tamban Catur
- Timpah
Suku bangsa
Suku bangsa yang signifikan jumahnya di Kabupaten
Kapuas Adalah Suku Banjar, Suku Jawa
dan Suku Dayak.
Beberapa sub-etnis suku Dayak yang terdapat di Kabupaten Kapuas yaitu Suku Dayak
Ngaju, Dayak Bakumpai, Dayak Maanyan
dan Dayak Oot
Danum. Selain itu terdapat pula suku-suku lainnya dalam jumlah
kecil.
Pendidikan
Gambaran umum keadaan pendidikan di Kabupaten Kapuas
tercermin dari jumlah sekolah, murid dan guru. Jumlah sekolah TK sebanyak 102
buah, guru 272 orang dan murid sebanyak 2.936 orang. Jumlah SD Negeri dan
Swasta sebanyak 502 buah, guru sebanyak 3.388 orang dan murid sejumlah 67.757
orang dengan rata-rata/perbandingan murid dan guru SD sekitar 20,00 murid per
guru.
Pada strata Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri
dan Swasta berjumlah 91 buah sekolah, jumlah guru sebanyak 1.085 orang dan
murid/siswa sebanyak 12.970 orang dengan jumlah kelas sebanyak 465 buah kelas,
sedangkan untuk Sekolah Menengah Umum Negeri dan Swasta sebanyak 31 buah
sekolah, guru sebanyak 545 orang dan murid/siswa sebanyak 7.024 orang.
Kesehatan
Kabupaten Kapuas memiliki 1 Rumah Sakit Umum
Pemerintah yaitu RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo
yang terletak di ibu kota kabupaten Kapuas (Kuala Kapuas) dengan tenaga Dokter
Spesialis sebanyak 4 orang (Spesialis Bedah, Spesialis Anak, Spesialis Penyakit
Dalam dan Spesilis Kandungan) dan Dokter Umum sebanyak 14 orang.
Pada tahun 2007 pembangunan prasarana kesehatan untuk
masyarakat seperti Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Posyandu sudah menjangkau
seluruh kecamatan. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari website
Ikatan Dokter Indonesia Cabang Kapuas, jumlah dokter umum di Kabupaten Kapuas
terhitung bulan Desember 2009 adalah sebanyak 41 orang. Jumlah Dokter bila
dibandingkan dengan jumlah penduduk memperlihatkan ratio yang belum ideal yaitu
dengan perbandingan 1 orang dokter menangani ± 13.022 orang penduduk. Idealnya
1 dokter untuk 5.000 orang penduduk.
Unit Kesehatan di Kabupaten Kapuas, yaitu:
- RSUD (1 unit)
- Klinik Bersalin Swasta (6 unit)
- Balai Pengobatan Swasta (21 unit)
- Puskesmas Pemerintah (23 unit)
- Puskesmas Pembantu (120 unit)
- Pondok bersalin desa (105 unit)
- Pos Kesehatan Desa (12 unit)
Unit Kesehatan di Daerah Transmigrasi, yaitu:
- UPT Lamunti (1 unit Puskesmas, 9 unit Puskesmas Pembantu dan 5 unit Polindes)
- UPT Dadahup (1 unit Puskesmas, 7 unit Puskesmas Pembantu dan 2 unit Polindes)
- UPT Palingkau (1 unit Puskesmas, 1 unit Puskesmas Pembantu dan 4 unit Polindes)
- UPT Palangkau (1 unit Puskesmas, 7 unit Puskesmas Pembantu dan 4 unit Polindes)
- UPT Talekung Punai (1 unit Puskesmas, 9 unit Puskesmas Pembantu dan 1 unit Polindes)
- UPT Mantangai (1 unit Puskesmas, 6 unit Puskesmas Pembantu dan 10 unit Polindes)
Sarana transportasi
Pada tahun 2008 tercatat panjang jalan negara dan provinsi di kabupaten
Kapuas 459,90 km dan 463,35 km panjang jalan tersebut tidak mengalami
perubahan dari tahun 2007.
Sedangkan untuk jalan kabupaten pada tahun 2007 panjangnya 1 710,85 km dan
meningkat pada tahun 2008 menjadi 1.722,04 km. Dari 1.722,04 km jalan
kabupaten tersebut sepanjang 963,36 km dalam keadaan rusak dan hanya
320,94 km dalam keadaan baik, sisanya 437,74 km dalam kondisi sedang.
Permukaan jalan yang terpanjang masih berupa tanah, sedangkan yang dilapisi
aspal masih 218,47 km.
Ekonomi
Sektor pertanian
dengan komoditi
utama padi
merupakan salah satu andalan kabupaten yang merupakan lumbung pangan Kalimantan
Tengah ini. Tak kurang dari 65 persen produksi beras Kalimantan Tengah dipasok
oleh Kabupaten Kapuas
Daftar Bupati
Berikut ini adalah daftar nama-nama Bupati yang
pernah menjabat di Kabupaten Kapuas, yaitu:
- PLH. Patih Barstein Baboe (21 Maret 1951 s/d Mei 1951) Kepala Eksekutif
- R. Badrus Sapari (1951-1955)
- G. Obos (1955)
- R. Prajito (1956-1957)
- Y.C. Rangkap (1957-1958)
- Ben Brahim (1958-1960)
- Piter K. Sawong (1960-1961)
- E. Mahar (1962-1966)
- L.B. Binti (1966) Pjs
- Untung Surapati (1967-1977)
- B.A. Tidja (1977) Pjs
- H. Moch. Adenan (1977-1988)
- H. Endang Kosasih (1988-1993)
- H. Odji Durachman (1993-1998)
- Ir. Burhanudin Ali (1998-2008)
- Ir. Muhammad Mawardi, MM (2008-2013)
- Ir. Ben Brahim S. Bahat, MT (2013-2018)
0 komentar:
Posting Komentar