Dari
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kabupaten Barito Selatan adalah salah satu kabupaten di provinsi Kalimantan Tengah. Ibu kota kabupaten ini terletak di Buntok. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 8.830 km² dan
berpenduduk kurang lebih sebanyak 124.128 jiwa. Motto kabupaten ini adalah "Dahani
dahanai tuntung tulus".
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Barito Selatan
Wilayah Administrasi
Kabupaten
Daerah Tingkat II Barito
Selatan dibentuk
pada tanggal 21
September 1959 berdasarkan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang
Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara RI Tahun 1959
Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 1820). Setelah berjalan 42 tahun
maka berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 5 Tahun 2002, Kabupaten Barito Selatan
dimekarkan menjadi Kabupaten Barito Selatan dan Kabupaten Barito Timur. Daerah
ini sempat di pimpin oleh Asmawi Agani (Gubernur Kalimantan Tengah periode
2000-2005) dan Achmad
Diran (Wakil
Gubernur Kalimantan Tengah periode 2005-2010 dan periode kedua 2010-sekarang).
Kalau
sebelum pemekaran Kabupaten Barito Selatan terdiri dari 12 kecamatan dengan luas wilayah 12.664 Km² maka
setelah pemekaran tinggal 6 kecamatan dengan luas wilayah 8.830 Km². Keenam
kecamatan yang menjadi bagian Kabupaten Barito Selatan tersebut adalah :
- Kecamatan Jenamas, dengan luas wilayah 708 km² (08,02% Dari Luas Kabupaten Barito Selatan)
- Kecamatan Dusun Hilir, dengan luas wilayah 2.065 km² (23,39% Dari Luas Kabupaten Barito Selatan)
- Kecamatan Karau Kuala, dengan luas wilayah 1.099 km² (12,45% Dari Luas Kabupaten Barito Selatan)
- Kecamatan Dusun Selatan, dengan luas wilayah 1.829 km² (20,71% Dari Luas Kabupaten Barito Selatan)
- Kecamatan Dusun Utara, dengan luas wilayah 1.196 km² (13,54% Dari Luas Kabupaten Barito Selatan)
- Kecamatan Gunung Bintang Awai, dengan luas wilayah 1.933 km² (21,89% Dari Luas Kabupaten Barito Selatan)
Pembagian administratif
Kabupaten
Barito Selatan mempunyai 6 kecamatan, yaitu:
- Dusun Selatan
- Dusun Utara
- Karau Kuala
- Gunung Bintang Awai
- Jenamas
- Dusun Hilir
Secara
geografis Kabupaten Barito Selatan terletak pada posisi membujur atau memanjang
sungai Barito dengan letak Astronomis 1° 20’ Lintang Utara – 2° 35’ Lintang
Selatan dan 114° – 115° Bujur Timur. Perbatasan Kabupaten Barito Selatan
adalah :
- Sebelah Utara dengan Kabupaten Barito Utara.
- Sebelah Timur dengan Kabupaten Barito Timur.
- Sebelah Selatan dengan Kabupaten Hulu Sungai Utara (Provinsi Kalimantan Selatan).
- Sebelah Barat dengan Kabupaten Kapuas.
Sejarah
Sebagian
kecil wilayah Barsel termasuk dalam Kesultanan Banjar (1826-1860), tetapi sebagian besar
termasuk Dusun Hilir yang menjadi wilayah Hindia Belanda, menurut Staatsblad van
Nederlandisch Indië tahun 1849, merupakan bagian dari zuid-ooster-afdeeling
berdasarkan Bêsluit van den Minister van Staat, Gouverneur-Generaal van
Nederlandsch-Indie, pada 27 Agustus 1849, No. 8
Suku bangsa dan Kepercayaan
Mayoritas
masyarakat yang tinggal di daerah ini adalah Suku Dayak, terdiri dari:
- Suku Dayak Ngaju
- Suku Dayak Bakumpai
- Suku Dayak Maanyan
- Suku Dayak Lawangan
- Suku Dayak Dusun
- Suku Dayak Bawo
Data
penduduk Kabupaten Barito Selatan Tahun 2008 berdasarkan agama dan kepercayaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa yang dianut adalah :
- Islam 85.861 jiwa
- Kristen Proteestan 26.112 jiwa
- Katolik 8.977 jiwa
- Hindu / Kaharingan 5.755 jiwa
- Budha 216 jiwa
- Lain-lain 333 jiwa
Pendidikan
Di kabupaten
Barito selatan terdapat Sekolah dasar hingga perguruan tinggi yang terletak di
Kota Buntok, Perguruan tinggi tersebut ialah:
- Sekolah Tinggi Pertanian Pgri Buntok, Buntok, Barito Selatan
- STIE Dahani Dahanai Buntok, Buntok, Barito Selatan
- STAI Al-Marif Buntok
Kondisi Perekonomian
Pertumbuhan
riil perekonomian Kabupaten Barito Selatan mengalami peningkatan positif
sepanjang tahun 2001-2005. Tahun 2001, PDRB Barito Selatan mengalami
pertumbuhan 0,57 %, tahun 2002 meningkat menjadi 1,36 %, tahun 2003
menjadi 2,83%, tahun 2004 menjadi 3,79%, maka dalam tahun 2005 menjadi 5,07%.
Secara garis
besar, kehidupan ekonomi kerakyatan masyarakat Kabupaten Barito Selatan adalah
pertanian, menyerap 69,91 % tenaga kerja, sektor jasa 9,80 % dan
perdagangan 9,09 %.
Selama kurun
waktu 2001-2005, terjadi perkembangan rata-rata luas tanaman padi sawah 30,27%,
pertumbuhan peternakan budidaya 14,36%, pertumbuhan produksi daging rata-rata
10,38% dan produksi perikanan tumbuh 7,4%. Dengan demikian maka mayoritas
masyarakat kabupaten Barito Selatan mengandalkan hidupnya sebagai petani,
peladang, peternak maupun nelayan.
0 komentar:
Posting Komentar